Banyak Baca Banyak Tau Ko Lae

Astronomy dan Pengetahuan Luar Angkasa

Beberapa planet lainnya, semua titik cahaya adalah bintang.Apakah yang kita lihat, bilamana kita mengadah kelangit pada suatu malam yang terang?

Sistem Ptolemeus

Gagasan yang disarankan oleh Aristarchus.

Matahari

Matahari merupakan pusat yang sekelilingnya menjadi pusat tempat berputar bumi dan berbagai planet tata surya.

Hukum Kepler

Johannes Kepler, menerima teori Copernicus (lihat Revolusi Copernicus) itu. Sebagai ahli matematika, Kepler mengerjakan tiga hukum yang berhubungan dengan orbit dari berbagai planet.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Wednesday, November 23, 2016

DATA FISIK MATAHARI

 




    BESARNYA. Matahari merupakan bola gas mahabesar yang menyala dan panas luarbiasa. Diameter matahari kira-kira 1.400.000 km lebih dari 100 kali diameter bumi. Kita akan mengira bahwa sebuah bola sebesar matahari luar biasa berat. Kenyataannya, massa matahari itu sama dengan 333.420 kali massa bumi. Oleh karena berat jumlah gas yang mahabesar ini, maka tekanan pada pusat matahari lebih dari 1 juta metrik ton setiap cm2.


Ukuran Matahari Lebih Kecil Dari Pada Bintang-bintang Canis Majoris


        KEPADATAN. Meskipun massa matahari itu besar, kepadatan rata-ratanya, berat suatu volume standart zatnya hanya 1.4 kali berat satu volume air yang sama. Sebaliknya, bumi 5.5 kali lebih padat dari air. Kepadatan matahari yang rendah ini dapat diterangkan dengan mudah. Pusat matahari, karena tekanan yang mahabesar, adalah lebih dari 100 kali dari kepadatan air. Namun, sebagian besar matahari diluar pusatnya tersusun dari gas, yang seringkali lebih tipis dari atmosfer bumi. Bila berbagai kepadatan ini di ambil rata-rata secara bersama, maka kepadatan umum matahari sangat rendah.

       GRAVITASINYA. Oleh karena massanya yang besar itu, maka matahari mempunyai suatu tarikan gravitasi 28 kali lebih kuat daripada tarikan bumi. Hal ini berarti bahwa seorang yang beratnya 90 kg di bumi, jika berada di permukaan matahari beratnya akan menjadi 28x90 kg, sama dengan 2.520 kg. (keburu gosong :D)
   
       SUHU. Matahari seperti sebuah tungku mahabesar yang pada pusatnya dikobarkan oleh energi nuklir atau atom Di pusat suhunya mungkin mencapai 14.000.000° C atau lebih. Namun suhu pada permukaan matahari menjadi jauh lebih dingin yaitu diantara 5.000° dan 6.000° C. Suhu ini masih cukup panas untuk menguapkan hampir semua zat yang ada di bumi. Struktur. Matahari itu tersusun dari beberapa daerah yang berbeda. Matahari mempunyai atmosfer yang yerdiri dari dua lapisan. Dibawah atmosfer terletak di permukaan yang disebut fotosfer. Berbagai noda matahari merupakan suatu ciri penting dari permukaab matahari. Bagian dalam dan pusat seperti yang telah kita ketahui adalah panas yang hampir tak terbayangkan. Meskipun para ilmuwan tidak dapat dengan mudah meneliti bagian dalam matahari secara langsung, mereka telag mengembangkan teori tentang bagian itu dari apa yang telah mereka ketahui.
Share:

Tuesday, November 22, 2016

MATAHARI

Source : wikipedia
      Matahari merupakan pusat yang sekelilingnya menjadi pusat tempat berputar bumi dan berbagai planet tata surya. Banyak manusia purba di seluruh dunia menyembah matahari. Penghidupan mereka sebagian besar begantung pada pertanian sedangkan mereka menghubungkan panas matahari dengan terjadinya musim. Meskipun Penyembah matahari banyak kurang mengetahui tentang matahari di bandingkan dengan yang kita ketahui sekarang, mereka menyadari betapa penting arti matahari bagi kehidupan. Matahari memberikan kepada bumi panas dan cahaya yang di perlukan untuk menopang seluruh makhluk hidup. Matahari merupakan suatu bintang yang sederhana hanya bintang yang biasa saja. Matahari hanya sedang saja besar nya. Banyak bintang lain yang lebih besar, lebih berat, lebih panas, lebih cerah. Matahari tampak jauh lebih besar dan lebih cerah karena letaknya jauh lebih dekat kepada kita dari pada bintang lainnya. Jauhnya kira-kira 150.000.000 km. Bintang berikutnya yang terdekat adalah Alpha Centauri, jauhnya lebih dari 40.000.000.000.000 km.



Share:

Sunday, November 20, 2016

RASI BINTANG

 oleh Mariam Lockwood



   Seperti yang pasti anda perhatikan, beberapa bintang rupanya lebih cemerlang daripada yang
lainnya. Akan tetapi, sebenarnya kita tidak dapat mengatakan kecemerlangan sebuah bintang itu hanya dengan cara memandangnya. Ahli astronomi menamai kecemerlangan sebuah bintang, seperti yang tampak ke pada kita atau besarnya saja. Kecemerlangan sebuah bintang kelas 1 kira-kira 21/2 kali kecemerlangan bintang kelas 2, selanjutnya bintang kelas 2 kira-kira 21/2 kali kecemerlangan bintang kelas 3 dan seterus nya. Beberapa bintang yang lebih cerah dari pada bintang kelas satu standar ditandai dengan bintang minus.

   Langit dibagi menjadi 88 (beberapa ahli astronomi bahkan mendaftar 89) kelompok bintang atau rasi bintang. Setiap susunan bintang mempunyai nama dan punya batas tertentu. Bintang yang paling menarik telah di namai oleh para pengamat bintang beberapa ribu tahun yang lalu. Beberapa bintang yang lain telah mendapatkan namanya pada zaman modern.
   Beberapa bintang individu tunggal biasanya lebih cerah juga telah di beri nama, seperti Sirius dan Aldebaran.

Posisi Sirius



Posisi Aldebaran


















Canis Major
    Banyak bintang ditandai dengan abjad Yunani, diikuti olah nama latin Rasi Bintang. Misalnya, Sirius bintang tercerah dalam susunan bintang Canis Major dan bintang yang paling cerah di seluruh langit juga di kenal sebagai Alfa () Canis Majoris. Dalam banyak hal, meskipun tidak seluruhnya, bintang tercerah dalam suatu rasi bintang adalah alfa kelompok itu yang tercerah kedua adalah beta, berikutnya gamma dan seterusnya mengikuti abjad Yunani.

Share:

Friday, November 18, 2016

Masalah Yang Berhubungan Dengan Teori Letusan Hebat dan Teori Keadaan Tetap


   Teori keadaan tetap dalam bentuk aslinya sebagai telaah astronomi, belakang ini telah mendapat dukungan lagi. Kegagalan utama rupanya pada keteguhan dan pendirian yentang kesamaan bintang-bintang dan galaksi-galaksi. Teori ini meramalkan bahwa sifat rata-rata berbagai galaksi yang dekat dan jauh akan berbeda. Akan tetapi, perbedaan-perbedaan tersebut yelah diketahui, terutama oleh ahli astronomi radio. Ternyata lebih banyak sumber radio lemah terdapat dari pada yang diramalkan oleh para ahli teori keadaan tetap. Efek seperti itu dapat di terangkan atas dasar teori letusan hebat, katena teori ini meramalkan bahwa galaksi itu dengan berjalannya waktu mengalami evolusi. Karena terbatasnya kecepatan cahaya, kita melihat galaksi muncul pada masa yang berbeda-beda dalam waktu yang lampau, seperti yang telah kita ketahui. Kita memahami bahwa berbagai galaksi yang sangat jauh, sejauh beribu juta tahun cahaya dan telah beribu juta tahun yang lalu, yang tentu saja ciri-ciri nya berbeda. Karena berbagai fakta ini, maka Hoyle dan lainnya telah meninggalkan bentuk awal teori keadaan tetap. Begitu pula, ahli lainnya berupaya untuk mengubahnya.


Sama halnya denga teori letusan hebat pun menemui kesulitan juga. 


Tiga kemungkinan arah di mana jagat raya menurut teori letusan hebat dapat berevolusi. Kurve A menggambarkan jagat yang meluas secara cepat dan berkesinambungan. Kurva B menunjukkab perluasan jagat raya meluas dengan lambat. Kurva C menunuukkan perluasan jagarlt raya telah berhenti, dikalahkan oleh kekuatan gravitasi dan terjaid lah pengerutan.

Share:

TEORI KEADAAN TETAP

   Kalau kita kembali ke tahun 1948, tidaklah ditemukan informasi yang cukup untuk menguji teori letusan-hebat itu. Ahli astronomi Inggris Fred Hoyle dan beberapa ahli astrofisika Inggris mengajukan teori lain, Teori Keadaan Tetap, yang menerangkan bahwa jagat raya tidak hanya sama dalam ruang angkasa, asas kosmologi, tetapi juga tak berubah dalam waktu asas kosmologi yang sempurna.

Fred Hoyle


  Jadi, asas kosmologi di perluas sedemikian rupa sehingga menjadi "sempurna" atau " lengkap" dan tidak bergantun pada peristiwa sejarah tertentu. Teori ini berlawanan sekali dengan Teori letusan-hebat. Dalam teori kedua, ruang angkasa berkembang menjadi kosong sewaktu berbagai galaksi semakin menjauh. Dalam teori ini, kita harus menerima bahwa zat baru selalu diciptakan dalam ruang angkasa di antara berbagai galaksi, sehingga galaksi akan terbentuk gunak menggantikan galaksi yang menjauh. Orang-orang sepakat mengatakan bahwa zat baru itu ialah Hidrogen, yaitu sumber yang menjadi asal-usul bintang dan galaksi.

   Penciptaan zat berkesinambungan dari ruang angkasa yang tampaknya kosong itu diterima skeptis oleh para ahli, sebab hal ini rupanya melanggar salah satu hukum dasar fisika yaitu, hukum kekekalan zat. Zat tidak dapat diciptakan atau dihilangkan tetapi hanyalah dapat di ubah menjadi jenis zat lain atau menjadi energi. Sebaliknya, susah juga untuk menyanggah secara langsung penciptaan berkesinambungan sebab jumlah zat, menurut teori ini, sangat lambat bertambahnya kira-kira satu atom setiap seribu juta tahun dalam satu volume ruang angkasa.
Share:

Tuesday, November 15, 2016

TEORI LETUSAN HEBAT

Alternatif Inflasi Kosmologi

   Berbagai teori tentang jagat raya membentuk suatu bidang studi yang di kenal sebagai Kosmologi. Einstein adalah seorang ahli Kosmologi modern pertama. Tahun 1915 ia menyempurnakan teori umumnya tentang relativitas, yang kemudian diterapkan pada pendistribusian zat di ruang angkasa. Pada tahun 1917 secara matematik di tentukan bahwa tampaknya ada massa bahan yang hampir seragam yang keseimbangan nya tak tentu antara kekuatan gravitasi dan kekuatan tolak atau kekuatan dorong kosmik lain yang tak dikenal. Pada tahun 1922 seorang ahli fisika Rusia muncul dengan pemecahan soal itu secara lain, yang menyatakan bahwa " kekuatan tolak tidak berperan, malahan jagat raya terus meluas dan seluruh partikel terbang salin menjauhi dengan kecepatan tinggi".



Albert Einstein 1921
   Teori letusan hebat rupanya begitu berlawanan dengan pengetahuan astronomi zaman sekarang, yang mula-mula sedikit menarik perhatian. Akhirnya, sebanyak bintang dalam galaksi Bimasakti bukannya saling menjauhi satu sama lain, tetapi malahan berjalan dalam orbit sirkular mengelilingi wilayah pusatnya yang padat. Akan tetapi, pada tahun 1929 Edwin Huble,

Edwin Powell Huble
ketika itu ahli astronomi di Observatorium Mount wilson, mengumumkan bahwa berbagai galaksi yang telah di amatinya sebenarnya menjauhi kita, dan menjauhi yang lain, dengan kecepatan sampai beberapa ribu kilometer per detik. Rupanya galaksi-galaksi ini, seperti halnya Bimasakti kita, menjaga keutuhan bentuk internya selama waktu yang panjang. Galaksi-galaksi itu secara sendiri-sendiri mengarungi angkasa raya, kira-kira sebagai unit, atau "partikel", yang bergerak mengarungi ruang angkasa.
Share:

ASAL MULA JAGAT RAYA

Oleh George B. Field

   Apakah beribu-ribu juta tahun yang lalu, jagat raya berasal dari letusan tiba-tiba yang sangat hebat? Ataukah jagat raya selalu dalam proses penciptaan, tanpa awal dan akhir yang pasti? Pengikut gagasan pertama, yang disebut "Teori Letusan Hebat" , percaya bahwa semua zat dalam proses itu dahulu berbentuk suatu massa yang padat, yang menyerupai sejenis "Atom" Raksasa. Kemudian massa ini meletus, membentuk suatu bola api yang sangat besar. Mungkin, dalam beberapa menit, materi ini masih mempunyai gerak yang dihasilkan dari letusan itu dan saling berpacu dengan kecepatan luar biasa. Unsur yang berbeda-beda itu berkembang dari zat sederhana yang meletus.







 sebaliknya, pengikut teori ciptaan sinambung atau "Keadaan Tetap", mengatakan bahwa jagat raya ber abad-abad selalu dalam keadaan sama dan suatu zat, yaitu hidrogen senantiasa di cipta, boleh dikatakan dari ketidakadaan. Bahan ini membentuk bintang-bintang galaksi serta tampak lebih kurang seragam di seluruh kosmos. Dalam artikel ini, kita akan menilai kedudukan ilmiah teori "letusan hebat" dan teori "keadaan tetap" dalam hubungan nya dengan penelitian astronomi yang mutakhir.

Baca Juga :

TEORI LETUSAN HEBAT
TEORI KEADAAN TETAP
Masalah Yang Berhubungan Dengan Teori Letusan Hebat dan Teori Keadaan Tetap
Share:

TELESKOP DAN JAM

   Astronomi modern tumbuh berkat karya astronomi atau ilmuwan seperti Copernicus, Kepler, Galileo dan Newton. Perkembangan astronomi juga bergantung pada dua penemuan penting: Teleskop dan Jam.

Refracting Telescope

   Penemuan teleskop menjadikan langit terbuka bagi para ahli astronomi. Teleskop pertama merupakan sistem dua lensa sederhana. Lensa yang satu memusatkan cahaya lensa lainnya, yang terletak agak jauh adalah lensa mata, yang memperbesar bayangan yang telah di fokuskan. Teleskop jenis ini disebut Teleskop Pembias(Refraktor).   Newton sendiri memberikan sumbangan penting pada rancangan teleskop. Ia mengembangkan teleskop yang menggunakan cermin untuk memantulkan dan memusatkan cahaya. Teleskop jenis ini disebut Teleskop Pemantul(Reflektor).

Reflector Telescope

   Menjelang akhir abad ke XVII ahli astronomi Belanda, Christian Huygens.
Christian Huygens
 Tahun 1656
menemukan bandul jam yang pertama kali. Sampai saat itu, kita tidak munkin dapat mengukur waktu secara tepat. Seperti dalam ilmu eksakta lainnya, pengukuran dalam astronomi haruslah tepat, agar ilmu itu ada manfaatnya. Ilmuwan harus tetap mengikuti secara teliti kapan terjadinya peristiwa dan berapa lama berlangsungnya.

Share:

ISSAC NEWTON

Issac Newton

   Pada akhir abad ke XVII seorang ilmuan besar Inggris, Issac Newton, mengembangkan hukum gravitasi. Hukum ini menyatakan semua benda ditarik ke arah semua benda lainnya oleh kekuatan gravitasi. Kerasnya kekuatan ini bergantung beberapa banyaknya zat yang terkandung dalam benda dan pada jarak di antaranya. Hukum itu menerangkan mengapa orbit planet dan bulan berbentuk elips. Hukum menerangkan juga gerak semua benda dalam jagat raya.
   Keterangan ilmiah tentang gerak bumi, bumi, matahari, bulan dan berbagai planet bertahan tanpa perubahan sampai abad ke XX. Sewaktu newton meninggal, ia merupakan salah seorang ilmuwan yang paling dihormati.
Share:

GALILEO


Galileo Galilei

Galileo seorang ilmuwan Italia, memberikan sumbangan besar lainnya kepada astronomi. Ia menggunakan teleskop yang waktu itu sudah di temukan untuk mengamati berbagai planet, bulan dan matahari(dalam pengamatan terhadap matahari ini, ia telah membuat kesalahan besar. Ia menatap matahari secara langsung dan menjadi buta untuk sejenak). Apa yang dilihatnya di langit tidak sesuai dengan ajaran Yunani Kuno. Misalnya, ia mengetahui bahwa bulan sama sekali bukan suatu bola yang sempurna. Bahkan ia mengamati bahwa bulan, seperti halnya bumi, mempunyai lembah-lembah dan gunung-gunung.
   Galilei juga menemukan bahwa Venus berjalan melalui tahap-tahap, seperti halnya bukan. Ia mengamati bulan-bulan jupiter untuk pertama kali. Melalui teleskopnya, ia mengetahui bahwa di langit dapat dilihat banyak lagi bintang dibandingkan dengan kalau melihat dengan mata telanjang.
Share:

Monday, November 14, 2016

HUKUM KEPLER


Sebuah foto Yohanes Kepler tahun 1610 oleh pelukis anon




 
   Johannes Kepler, menerima teori Copernicus (lihat Revolusi Copernicus) itu. Sebagai ahli matematika, Kepler mengerjakan tiga hukum yang berhubungan dengan orbit dari berbagai planet. Dengan mempelajari secara teliti catatan Brahe yang banyak sekali tentang Mars, ia yakin bahwa Mars melalui jalan yang berbentuk elips, bukan berbentuk lingkaran. Hukum pertama Kepler tentang gerak planet menyatakan bahwa sebuah planet bergerak dalam suatu elips dengan matahari pada pusatnya.



   Hukum kedua Kepler menerangkan variasi kecepatan sebuah planet dalam orbitnya. Apabila suatu planet berada paling dekat dari matahari, maka geraknya paling cepat dan apabila planet berada paling jauh dari matahari, maka geraknya paling lambat.

Source : Google



   Hukum ketiga Kepler menerangkan tentang jarak suatu planet dari matahari dengan periode-nya. Suatu periode planet adqlah waktu yang diperlukan oleh suatu planet untuk melakukan satu kali putaran mengelilingi matahari. Hukum itu menyatakn bahwa pangkat dua periode (P2) sama dengan pangkat tiga jarak (J3).

Share:

REVOLUSI COPERNICUS

  Pada zaman pertengahan tidak terjadi kemahuan yang nyata dalam astronomi. Pada waktu yang sama sistem Ptolemeus sendiri mendapatkan tantangan. Nama paling terkenal yang terlibat dalam tantangan ini adalah ahli perbintangan Polandia pada abad ke XV, Nicolaus Copernicus.


Source : Wikipedia
    Apa yang dilakukan Copernicus ialah menyatakan bahwa pusat Jagat Raya adalah matahari, bukan bumi. Ia berkata bahwa bumi bergerak mangarungi ruang angkasa mengelilingi matahari. Ia juga berkata bahwa bumi berkisar, atau berputar seperti gasing. Copernicus memerinci gagasan ini sampai sekecil-kecilnya. Ia melakukan ini sebelum penemuan Teleskop dan alat-alat modern lainnya.

    Ptolemeus telah menekankan bahwa bumi tidak dapat berputar. Kalau memang berputar, awan tidak akan dapat bergerak ke timur, sebab udara akan selalu berhembus ke arah lain. Copernicus menyatakan bahwa awan dan seluruh sisa atmosfer sebenarnya adalah bagian bumi dan ikut berputar dengan bumi.

Source : Wikipedia


    Copernicus menunjukkan bahwa bumi, bulan dan berbagai planet berputar mengelilingi matahari. Namun, anggapanya bahwa orbit-orbit itu merupakan lingkaran-lingkaran yang sempurnanya itu salah.
   Gagasan Copernicus tentang jagat raya tidak segera di terima oleh kebanyakan ahli astronomi lainnya. Tycho Brahe misalnya, adalah seorang ahli pengamat perbintangan yang hidup pada pertengahan akhir abad XVI. Ia tidak percaya bahwa bumi bukan pusat jagat raya. Sebagai gantinya, ia menyarankan bahwa berbagai planet lainnya berputar mengelilingi matahari dan seterusnya matahari berputar mengelilingi bumi.

Source : Wikipedia

Tycho Brahe menggabungkan sistem Ptolemus dan Copernicus. Jagat rayanya berpusat kebumi.
Share:

SISTEM PTOLEMEUS

 Gagasan yang disarankan oleh Aristarchus (lihat Jagat Raya) sebagian dari mereka tidak siap atau tidak bersedia menerima suatu teori baru. Kepercayaan umum masih tetap bahwa bumi itu diam dan teori Aristarchus pun tak di hiraukan.

Klaudius Ptolemeus

   Pada abad ke II Masehi, seorang ilmuan Yunani bernama Ptolemeus mengumpulkan semua pengetahuan perbintangan dan ilmu-ilmu lain pada zamannya ke dalam satu seri buku. Gambar Jagat Raya yang dikembangkannya dikenal dengan nama Sistem Ptolemeus, yang merupakan pandangan tentang Jagat Raya yang diterima umum selama kira-kira 1300 tahun.

   Dalam sistem Ptolemeus itu bulan, matahari, bintang-bintang dan planet-planet di perkirakan melalui jalan-jalan yang melingkar sempurna mengelilingi bumi. Memang untuk pengertian ini tidak ada alasan ilmiah. Hal itu hanya di sesuaikan dengan gagasan orang Yunani bahwa lingkaran merupakan bentuk yang sempurna. Sekarang kita mengetahyi bahwa planet bergerak menurut bentuk elips ketika planet-planet itu bergerak mengelilingi matahari. Akan tetapi, beberapa ahli ilmu perbintangan Yunani menyadari bahwa perjalanan planet, atau orbit, tidak benar-benar menyerupai lingkaran yang sempurna. Oleh karena itu, para pengikut sistem Ptolemeus berusaha mimikirkan cara untuk menerangkan fakta ini.






   Ptolemeus menyangka bahwa bumi terletak di pusat jagat raya dan bahwa matahari dan berbagai planet berputar mengelilingi bumi.

Share:

Saturday, November 12, 2016

Jagat Raya


Gagasan Awal Tentang Jagat Raya

                Peradaban pertama yang mendapatkan pengertian sesungguhnya tentang benda-benda langit dan geraknya adalah peradaban Yunani Kuno. Beberapa ahli ilmu perbintangan yunani merupakan pengamat yang sangat  berhati-hati dan menyimpan cacatatan panjang dan sangat terperinci. Akan tetapi, sebagian besar pemikir yunani terutama tertarik pada pengembangan teori yang dapat menerangkan Jagat Raya.
                Beberapa teori mereka hampir cocok dengan apa yang sekarang dianggap benar oleh para ahli perbintangan. Orang-orang Yunani melakukan itu semua tanpa menggunakan suatu instrumen yang biasanya dihubungkan dengan ilmu perbintangan masa kini, seperti teleskop misalnya, sebagian besar pemikir Yunani itu mengerti bahwa sebenarnya bumi itu berbentuk bola, bukan datar. Bahkan salah satu seorang ahli ilmu perbintangan mereka menghitung dengan cukup teliti ukuran bumi dengan menggunakan metode GEOMETRI .

Anaxagoras
 Namun, beberapa ahli ilmu perbintangan Yunani memahami jagat raya dengan cara lain. Pada abad V sebelum masehi ahli ilmu perbintangan Yunani, Anaxagoras
memutuskan bahwa matahari, bumi, dan planet-planet bukanlah sekedar cahaya dilangit. Alih-alih, ia bahkan menggambarkannya sebagai benda padat seperti bumi.

Heraclides Ponticus



 Satu abad kemudian, pemikir Yunani Heraclides mempersembahkan gagasan baru yang lain. Ia menyatakan bahwa bumi bukannya tinggal diam. Sebaliknya, bumi berputar, yaitu berputar seperti sebuah gasing, Ia juga menyatakan bahwa planet-planet berputar mengelilingi matahari
Aristarchus of Samos





Beberapa tahun kemudian Aristarchus, melangkah lebih maju jauh menuju suatu pandangan jagat raya yang modern. Ia menyatakan bahwa bumi bukaanlah pusat semua benda. Ia malah berpikir bawah bumi itu berputar mengelilingi matahari.

Share:

ASTRONOMI DAN PENGETAHUAN LUAR ANGKASA



 oleh: Katherine Haramundanis


     Beberapa planet lainnya, semua titik cahaya adalah bintang.Apakah yang kita lihat, bilamana kita mengadah kelangit pada suatu malam yang terang? Sebagian besar langit malam yang gelap itu ditebari oleh titik-titik cahaya yang berkelip-kelip, yang kita sebut bintang. Mungkin bulan juga berada di langit, entah sebagai bulan sabit, entah sebagai bulan purnama.
    Titik cahaya yang paling terang mungkin planet Venus,

 
sedangkan yang kemerah-merahan planet Mars.



    Kadang-kadang kita dapat melihat sebuah pita kabur yang berpijar di seberang langit diatas kepala bila langit bersih dan cukup gelap. Pita itu tersusun dari bintang-bintang yang terlalu jauh atau terlalu kecil untuk dilihat sebagai titik-titik cahaya yang terpisah. Pita ini dikenal dengan nama Bima Sakti.





    Bagaimanakah keadaan sebenarnya di langit sana? Apakah bintang itu dan berapa jauhnya dari kita? Bagaimana asal-muasalnya dan apakah akan terus-menerus bercahaya? Apakah ruang angkasa itu? Apakah ruang angkasa berakhir di suatu tempat? Ataukah akan berjalan terus tanpa akhir?
Di artikel selanjutnya kita akan membahas nya.

Baca Juga :
Jagat Raya
SISTEM PTOLEMEUS
REVOLUSI COPERNICUS
HUKUM KEPLER
GALILEO
ISSAC NEWTON
TELESKOP DAN JAM
Share:

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Kategori

Fanpage

Search This Blog

Yogi P. Powered by Blogger.

Label Pilihan

About Me

My photo
Medan, Sumatera Utara, Indonesia

Labels